Selasa, 24 Oktober 2017

TINDAKAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan menurut Elly M. Setiadi dan Usman Kolip adalah sebagai berikut:
1.      Imitasi
Imitasi adalah tindakan seseorang untuk meniru orang lain yang berada di sekitarnya dimana tindakan imitasi ini dipengaruhi oleh tingkat jangkauan inderanya yaitu sebatas dilihat, didengar, dan dirasakan.
2.      Sugesti
Sugesti adalah tindakan seseorang yang menerima suatu pedoman dari orang lain dalam bentuk sikap dan perilaku tertentu. Sugesti dipengaruhi oleh kinerja akal seseorang yaitu dimana seseorang tersebut tidak sekedar memindahkan apa yang ia respon dari pihak luar tetapi melalui akalnya, ia mulai mengidentifikasi dan mempertimbangkan apa yang ia tanggapi. Tidak semua orang mampu melakukan sugesti, hal ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, pemahaman dan kejiwaan seseorang. Berikut adalah faktor yang mengakibatkan ketidakmampuan seseorang dalam melakukan sugesti:
a.       Hambatan Berpikir
Seseorang memberikan sugesti bersifat over sehingga orang lain yang menjadi sasaran sugesti tidak diberikan kesempatan untuk mempertimbangkan atau berpikir kritis dimana ajaran atau pandangan tersebut harus diterima apa adanya. Dalam hal ini orang yang kena sugesti akan menelan apa saja yang dianjurkan oleh pihak lain. Hambatan berpikir ini sering terjadi dalam doktrin-doktrin dogmatis seperti dalam ajaran agama-agama ortodoks atau agama garis keras dan militer.
b.      Konsentrasi
Tindakan yang dilakukan pada saat keadaan pikiran seseorang sedang terpecah-pecah atau tidak berpikir jernih akibat kelelahan atau sedang mengalami kebingungan karena mengalami kesulitan. Misalnya seorang ibu yang anaknya sudah lama sakit akan melakukan apa saja agar anaknya cepat sembuh sehingga ibu tersebut tidak akan berpikir jernih dan akan mengikuti saran dari orang lain untuk mengantarkan anaknya ke dukun kampung.
c.       Otoritas
Kecenderungan seseorang menerima pandangan atau sikap tertentu karena pandangan atau sikap tersebut barasal dari orang yang dianggap ahli. Orang yang dianggap ahli inilah yang dianggap memiliki otoritas. Misalnya seorang pasien akan membeli obat yang diresepkan dokter tanpa berpikir lagi tentang kecocokan obat tersebut dengan dirinya karena orang yang meresepkan obat tersebut adalah dokter yang dianggap memiliki otoritas atau ahli.
d.      Mayoritas
Seseorang akan menerima sikap atau pandangan karena pandangan atau sikap tersebut didukung oleh banyak orang.
e.       Will of Believe
Seseorang akan menerima sikap atau pandangan tertentu karena sikap atau pandangan yang disampaikan orang lain tersebut sudah ada dalam pikirannya.
3.      Identifikasi
Identifikasi timbul ketika seseorang mulai sadar bahwa di dalam kehidupan ada aturan yang harus dipenuhi, dipelajari, dan ditaati. Misalnya seorang anak yang belum mengetahui tata pergaulan akan melakukan identifikasi; apabila melakukan sesuatu kemudian ditegur atau dilarang maka ia akan menyimpulkan bahwa tidakan tersebut buruk namun apabila tindakannya tidak dilarang bahkan mendapat pujian maka ia akan menyimpulkan bahwa tidakan tersebut baik.
4.      Simpati
      Faktor simpati muncul bukan berdasarkan pemikiran yang logis rasional tetapi berdasarkan penilaian perasaan ingin mengerti dan bertingkah laku seakan-akan ia adalah orang lain yang menjadi subyek simpatinya.

0 komentar:

Posting Komentar